Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), menegaskan komitmennya untuk terus mendukung putra-putri Aceh menempuh pendidikan di kampus-kampus unggulan luar negeri. Pernyataan ini disampaikan Mualem saat menerima Azam Falah Al-Asyi, siswa berprestasi dari SMAN 10 Fajar Harapan yang baru saja diterima di Saint Petersburg Mining University, universitas pertambangan tertua di Rusia.
Dukungan ini, kata Mualem, adalah bagian dari program kerja lima tahun ke depan yang ia usung bersama Wakil Gubernur Fadhlullah. Tujuannya jelas, yaitu untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Aceh agar lebih terarah dan profesional.
“Kami dukung anak-anak Aceh kuliah di luar negeri, terutama jurusan yang relevan dengan kebutuhan daerah seperti kedokteran dan pertambangan,” tegasnya.
Beberapa negara seperti Rusia, Maroko, Kanada, dan Hong Kong disebut Mualem telah membuka peluang beasiswa bagi pelajar Aceh. Ia juga berpesan agar para pelajar yang sukses di luar negeri tidak melupakan tanah kelahirannya.
“Setelah menuntut ilmu dan mendapat pengalaman kerja di luar negeri, jangan lupa pulang dan mengabdi untuk Aceh,” pesannya.
Perjuangan Azam Menembus Kampus Rusia
Azam Falah menceritakan perjalanannya yang tidak mudah untuk bisa diterima di salah satu universitas bergengsi di Rusia. Proses seleksi yang ketat dimulai dari pengunggahan berkas secara daring hingga tahap wawancara yang menjadi penentu.
Tahap wawancara menjadi yang paling krusial, dengan bobot penilaian mencapai 80%. Dari sekitar 3.000 pendaftar yang lolos seleksi berkas, hanya 250 orang yang berhasil melewatinya. Azam menekankan pentingnya kemampuan bahasa Inggris dalam tahap ini.
“Kemampuan bahasa Inggris benar-benar menjadi kunci karena wawancara dilakukan sepenuhnya dalam bahasa Inggris,” ungkap Azam.
Setelah melewati serangkaian tes, Azam berhasil diterima di Saint Petersburg Mining University. Ia menjadi salah satu dari hanya dua orang di Indonesia yang berhasil masuk ke universitas dan jurusan tersebut. Pencapaian ini pun mendapat apresiasi langsung dari Mualem, yang melihatnya sebagai bukti nyata bahwa program dukungan pendidikan luar negeri dapat menghasilkan generasi unggul untuk Aceh.








Comment